Senin, 10 Juni 2024

KONSEP BUKU NONFIKSI, Resume Pertemuan Ke-15 KBMN PGRI Gel.31

 


Resume Pertemuan Ke-15 KBMN Gel.31

Senin, 10 Juni 2024

Materi  : KONSEP BUKU NONFIKSI

Narasumber : MUSIIN, M.Pd.

Moderator    : LELY SURYANI, S.Pd. SD.


Tak terasa malam ini sudah memasuki pertemuan yang ke-15 kelas belajar menulis, hati dan semangatku semakin membara untuk menyimak paparan materi malam ini.

Tepat pukul 19.00 sang moderator membuka pertemuan dengan salam, sapa dan perkenalan serta motivasi kepada seluruh peserta KBMN Gel.31 malam hari ini, moderator mengajak untuk berdoa bersama agar acara pertemuan malam ini berjalan dengan lancar dan bermanfaat untuk kita semua.

Seperti biasa sesi pertemuan malam ini terdiri dari:

1. Pembukaaan

2. Pemaparan Materi

3. Sesi Tanja Jawab

4. Penutup


Sebelum pemaparan materi, moderator memperkenalkan profil narasumber pada malam ini yaitu Ibu Musiin  atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah  di SMPN 3 Grogol Kediri.

Tibalah narasumber hadir di hadapan kita untuk memaparkan materi malam hari ini dengan mengawali salam, sapa dan kesan: "Selamat datang di kelas menulis gelombang 31. Senang sekali bertemu dengan Bapak Ibu hebat. Teriring doa semoga kegiatan menulis ini menjadi berkah dunia akhirat. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Om Jay dan Mbak Lely yang telah memberi kesempatan kepada  saya untuk berbagi sedikit ilmu dan berdiskusi dengan Bapak Ibu. Saya adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang di awal  mengikuti kelas juga belum memiliki karya. Namun, dengan semangat yang pantang menyerah, saya berhasil mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Kami bersembilan telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof  Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi".


Buku-buku tersebut salah satu bagian terindah dalam episode hidup Narasumber. Buku tersebut ditulis di awal terjadinya Covid 19.  Apa yang mendorong beliau menulis buku nonfiksi?

Bunda Iin melemparkan pertanyaan pemantik kepada para peserta: "Adakah buku di sampingmu?" 

Setiap orang sebenarnya mempunyai buku di dalam dirinya, namun tidak banyak yang ingin mendokumentasikan. Lebih baik 1 ide namun nyata daripada 1000 ide hanya di angan-angan.

Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Sudahkan “a book inside you” sudah disampaikan dalam bentuk tulisan? Narasumber melanjutkan dengan pesan motivasi: "Mari Bapak Ibu hebat menggoreskan tinta emas untuk anak cucu kita dan generasi yang akan datang".

Pengertian Buku Nonfiksi

Pengertian buku nonfiksi menurut KBBI adalah  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian buku non fiksi adalah yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan (tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya).

Hal tersebut yang membuat buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca. Adapun bahasa yang digunakan biasanya bahasa denotatif atau bahasa sebenarnya, jadi pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku.

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 

Contoh: Buku Pelajaran

2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Panduan

3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni: 

1. Pratulis

2. Menulis Draf

3. Merevisi Draf

4. Menyunting Naskah

5. Menerbitkan


Langkah Pertama

 Pratulis

1. Menentukan tema

2. Menemukan ide

3. Merencanakan jenis tulisan

4. Mengumpulkan bahan tulisan

5. Bertukar pikiran

6. Menyusun daftar

7. Meriset

8. Membuat Mind Mapping

9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. 

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya 

1. Pengalaman pribadi

2. Pengalaman orang lain

3. Berita di media massa

4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5. Imajinasi

6. Mengamati lingkungan


Ide tulisan bisa diambil dari 3 sumber: video inspirasi, bukti karya dan ide praktik.

Dari pengalaman orang lain, Bapak Ibu bisa mendapatkan inspirasi untuk dilakukan di kelas. Tulisan yang berdasarkan pengalaman pribadi akan lebih mudah untuk dituliskan karena nyata dan sudah melekat ke diri Bapak Ibu.

Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020

Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.


Referensi terdiri dari:

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan


Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B. UU ITE

C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A. Pengertian

B. Elemen

C. Pengembangan

D. Kerangka Literasi Digital

E. Level Kompetensi Literasi Digital

F. Manfaat

G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H. Kewargaan Digital


BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A. Keluarga

B. Sekolah

C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C. Membangun Digital Mindset Warganet +62


Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)


Bagaimanakah anatomi buku nonfiksi?

Anotomi Buku

1. Halaman Judul

2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3. Halaman Daftar Isi

4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5. Halaman Prakata

6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7. Bagian /Bab

8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9. Halaman Glosarium

10. Halaman Daftar Pustaka

11. Halaman Indeks


Langkah kedua

Menulis Draf

1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan


Langkah ketiga

Merevisi Draf

1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.


Langkah keempat 

Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1. Ejaan

2. Tata bahasa

3. Diksi

4. Data dan fakta

5. Legalitas dan norma


Langkah kelima

Penerbitan


Pemaparan materi telah selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab :

P1.

Nama : Ari Rahmawati

Asal : Kebumen

T : Ketika kita menulis jurnal ataupun karya tulis apakah berpedoman pada anatomi buku non fiksi,              jikalau iya, berarti buku nonfiksi juga termasuk jurnal?

J : Kalau jurnal dan karya tulis ilmiah pasti memiliki struktur tersendiri. Kalau buku nonfiksi berbeda        dengan jurnal. Jadi anatominya tidak sama.


P2

Nama : Moderator Lely Suryani

Asal : Jakarta

T : Terkait proyek untuk menulis buku antologi sesuai materi malam ini, Apakah masing-masing                  penulis penulis menuliskan pengalaman masng-masing? Atau mau berupa garis besar menuju temu        buku yang akan ditulis solo..

J : Selama ini peserta kurang memaksa diri untuk menulis buku nonfiksi. Bisa dari tulisan sederhana           dan dikumpulkan melalui antologi akan timbul inspirasi untuk menjadi tulisan solo.


P3

Nama : Umi 

Asal : Kebumen

T : Minta tolong apa saja bedanya dan beri contoh anatomi dari jurnal dan KTI?

J : Menulis yang dekat dengan keseharian kita akan lebih mudah



Demikian sesi tanya jawab telah mengakhiri kelas pertemuan malam ini. Narasumber mengakhiri pertemuan dengan ucapan terima kasih dan pesan motivasi kepada seluruh peserta KBMN Gel.31


Moderator pun menutup pertemuan kelas malam ini dengan ucapan terima kasih.


Perasaan hangat dan senang saya curahkan dari awal hingga akhir acara malam ini, semoga dapat saya praktikkan dalam menulis buku nonfiksi.





Jakarta, 10 Juni 2024

ANTORO, S.Pd._Peserta KBMN PGRI Gel.31

7 komentar:

TEKNIK PROMOSI BUKU, KBMN PGRI Gel. 31-Pertemuan Ke-30

  Resume Pertemuan Ke-30 KBMN PGRI Gel. 31 Rabu, 7 Agustus 2024 Topik Materi : TEKNIK PROMOSI BUKU Narasumber   : Akbar Zainuddin, M.M., MNE...