Rabu, 22 Mei 2024

MENULIS ITU MUDAH KBMN Gel.31 Pertemuan Ke-10

 


Resume Pertemuan Ke-10

Rabu, 22 Mei 2024

Materi : MENULIS ITU MUDAH

Narasumber : Prof. Dr. NGAINUN NAIM, M.Hi.

Moderator  : SIGID PN, S.H.


Pukul 19.00 Moderator membuka kelas pertemuan ke-10 malam ini dengan sapa dan salam, dilanjutkan dengan perkenalan diri moderator bernama Sigid Purwo Nugroho, malam ini yang akan membersamai Narasumber hebat Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I.

Moderator mengawali dengan mengajak para peserta untuk berdoa bersama, kemudian menyampaikan rentang acara pertemuan kelas malam hari ini, yaitu :

1. Pembukaan

2. Pemaparan materi

3. Tanya jawab 

4. Penutup

Pak Sigid selaku moderator menyampaikan kata-kata bijak sebagai motivasi untuk para peserta KBMN Gel. 31. "Sobat pegiat literasi, apa yang terpikir saat kita bicara tentang menulis? Ternyata banyak sekali quote-quote baik dari penulis terkenal hingga tokoh besar".

- Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak. - Ali bin Abi Thalib.

- Jika kamu ingin menjadi seorang penulis, kamu harus melakukan dua hal di atas segalanya: banyak membaca dan banyak menulis. - Stephen King.

- Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. - Pramoedya Ananta Toer.

Sebelum narasumber memaparkan materi, moderator menyampaikan CV. Narasumber malam hari ini yaitu Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I.

Saatnya Narasumber hadir dengan salam dan sapa.

Narasumber menyampaikan "Saya lupa memberikan informasi bahwa seharusnya tema itu diakhiri dengan tanda tanya. Ini disebabkan karena kata MUDAH itu tidak berlaku untuk semua orang. Bagi yang memenuhi kriteria tertentu, menulis memang mudah. Tapi bagi yang jarang menulis, kata MUDAH tampaknya perlu untuk dipertimbangkan".

Salah satu tulisan perjalanan Prof Ngainun, sederhana tapi menarik untuk dibaca https://www.spirit-literasi.id/2024/04/perjalanan-ke-barat-resepsi-dan.html.

"Hal pertama yang penting diperhatikan adalah menulis tentang yang dialami. Jika ingin mudah menulis, ini yang sebaiknya dilakukan. Kita semua pernah mengalaminya. Tinggal bercerita saja dalam bentuk tulisan. Jadi tidak perlu banyak mikir. Ini ada contoh lagi. Silahkan dibaca" pesan narasumber. 

https://ngainun-naim.blogspot.com/2023/12/kelepon-dan-pentol-kuah.html.

Prof. Ngainun juga memperkenalkan buku-buku karya beliau, diantaranya : Berisi catatan selama mendapatkan biaya untuk studi selama sekitar 11 Hari di Brunei Darussalam. Menjadi buku dengan ketebalan sekitar 100 halaman karena ada juga banyak foto di dalamnya.

Ini Judul Bukunya

"Saya juga MEMAKSA teman-teman untuk menulis bersama". Jadilah buku antologi. Jadi selama 11 hari di Brunei Darussalam, menghasilkan 1 buku mandiri, 1 buku antologi, dan 1 artikel ilmiah.


Sesuai tema malam ini, menulis itu mudah jika kita menulis apa yang dibaca. Bentuknya bisa disebut dengan RESENSI BUKU.

Apa, mengapa, dan bagaimana dengan resensi buku?

Ini penjelasannya. https://www.spirit-literasi.id/2020/10/membuat-resensi-buku.html.

Narasumber telah banyak membuat resensi buku. Prof membagikan tulisannya melalui blog pribadinya.

https://ngainun-naim.blogspot.com/search/label/RESENSI%20BUKU.

Prof. Ngainun juga beberapa kali menulis tentang orang-orang di sekitar kita. Ini bisa siapa saja. Bisa orang tua kita. Bisa guru kita. Bisa tetangga atau tentang siapa pun.Intinya kita menulis hal apa pun yang menurut kita menarik. 

Ini salah satu hasil tulisan beliau

Role Model: https://www.spirit-literasi.id/2024/03/role-model.html. Tentang Bapak Almarhum, bersama adik-adik sudah menulis satu buku tentang Almarhum ayah Beliau. 

https://ngainun-naim.blogspot.com/2023/04/silaturrahim-dan-kepekaan.html.

Narasumber melanjutkan pembahasan materi, Bagaimana strategi menulisnya?

[1] Menulis di pagi hari.

Ini karena tubuh masih segar. Otak belum capek.

[2] Bermental proses. 

Jangan instan. Tidak ada orang yang bisa nulis dalam hitungan hari.

https://www.kompasiana.com/ngainun-naim.berbagi/64f484ad08a8b51abb1cca62/jalan-panjang.

[3] Menulis sedikit demi sedikit.

Jadi sekali menulis tidak harus langsung banyak, menulisnya sedikit demi sedikit, sekali duduk paling 2-3 paragraf, disebutnya ibarat orang NGEMIL.

Di sini penjelasannya : 

https://www.spirit-literasi.id/2023/06/hernowo-spirit-literasi-dan-teknik.html.

[4] Sabar menjalani proses.

Banyak orang ingin menjadi penulis tetapi tidak tahan dengan hambatan. Misalnya tidak menemukan ide. Padahal ide itu ada di mana-mana. Kita sendiri juga sumber ide. Hanya butuh kepekaan dan latihan. Jika tidak sabar, ide juga tidak akan ditemukan.

https://www.spirit-literasi.id/2024/02/pikiran-keimanan-dan-kecerdasan.html.

Demikina paparan materi dari narasumber malam hari ini, selanjutnya masuk sesi tanya jawab :

P1

Nama : Dadan Suandi 

Asal :Sukabumi 

T : Bagaimana tips membumbui cerita yang bersumber dari pengalaman supaya bisa membuat orang tertarik untuk membacanya?

J : Membumbui cerita itu soal keterampilan yang perlu dilatihkan. Dengan sering berlatih. Dengan banyak membaca. Dengan mengembangkan imajinasi, Prosesnya memang tidak sederhana. Mudah diucapkan tetapi saat dipraktikkan tidak selalu mudah.

P2

Nama : Umi Kulsum

Aasal : Kebumen

T : Pernahkah Prof. mengalami hambatan? Kpn dan bagaimana solusinya dalam menghadapi hambatan tersebut?

J : Tentu saja saya sering mengalami hambatan. Sebabnya banyak. Misalnya, kesibukan yang tinggi. Bisa juga karena macet. Saya selalu berusaha membangun kesadaran diri bahwa bisa menulis itu anugrah hidup yang harus disyukuri. Caranya ya dengan menulis itu sendiri. Karena itu ketika macet, saya berusaha mengurainya. Bisa dengan membaca Al-Qur'an. Bisa juga dengan cara-cara lainnya. Meskipun tidak selalu mudah, biasanya akan ditemukan solusi untuk mengatasi hambatan yang ada. Asal ada kemauan, Insyaallah ada jalan. Where there is a will, there is a way.

P3

Nama :  Kang YS

Asal : Bogor

T : Apakah perlu temen solid sesekolah.. biar setiap agenda sekolah atau jalan2 study tour jadi sebuah buku?

J : Jangan dipaksakan. Perlu proses. Pelan-pelan dipersiapkan segala sesuatunya. Di kampus saya, setiap kelompok mahasiswa KKN harus membuat buku antologi. Itu baru jalan setelah beberapa tahun. Sekarang sudah mapan. Dosen juga begitu. Banyak manfaatnya tetapi semuanya butuh proses.

Sesi tanya jawab berakhir, dan saatnya moderator menutup kelas pertemuan ke-10 malam ini dengan mengakhiri salam dan ucapan terima kasih. Semoga materinya bermanfaat dan semua peserta terus semangat.



Jakarta, 22 Mei 2024

ANTORO, S.Pd._Peserta KBMN PGRI Gel.31


10 komentar:

TEKNIK PROMOSI BUKU, KBMN PGRI Gel. 31-Pertemuan Ke-30

  Resume Pertemuan Ke-30 KBMN PGRI Gel. 31 Rabu, 7 Agustus 2024 Topik Materi : TEKNIK PROMOSI BUKU Narasumber   : Akbar Zainuddin, M.M., MNE...