Rabu, 26 Juni 2024

DIKSI DAN SENI BAHASA, KBMN PGRI Gel.31 Pertemuan Ke-19

 

Resume Pertemuan Ke-19 KBMN PGRI Gel.31

Materi : Diksi dan Seni Bahasa

Narasumber : Maydearly

Moderator    : Mutmainah, M.Pd.


Tepat pukul 19.00 kelas dibuka oleh Bunda Emut selaku moderator pertemuan ke-19 malam ini. Di putaran ke 19 ini moderator akan menemani sahabat nusantara menimba ilmu di kelas Menulis tanpa sekat dan batas. Semoga semangat kita tetap menyala untuk terus berkarya. Niat kita tetap terjaga untuk menambah ilmu dari narasumber yang luar biasa.

Narasumber kita malam ini Maydearly . 

Berasal dari provinsi Banten. 

Tepatnya Kabupaten Lebak. Sebuah kota kecil yang kaya akan budaya. Terkenal dengan motto Lebak Unique karena mendiami tempat yang benar-benar unik.

Mendapat gelar The Queen of diction karena keahliannya menulis diksi-diksi indah dalam puisi. 

Beliau seorang Guru, Bloger, motivator dan juga novelis. Salah satu karyanya yang booming dan dibeli oleh orang nomor satu kabupaten Lebak adalah buku Januari Dalam Kenangan, sebuah buku yang menghimpun kisah korban bencana alam di Kabupaten Lebak yang terjadi pada tanggal  1 Januari 2020 silam.

Kisah dalam buku ini begitu mengharu biru, mencabik hati siapa pun yang membacanya. 

Buku yang dikemas dengan bahasa penuh diksi namun mudah difahami.

Tiga buku terbarunya *Dua Irama dalam Larik Puisi,  Merapal Jejak Bu Kanjeng dan Prosais Be Three juga telah mengembara sampe ke ujung Sumatera.

Sebelum sy panggil narasumber keren malam ini moderator persembahkan sebuah puisi untuk bapak ibu hebat.

Hujan dan Rindu 

Sepagi ini rinai menyapa
Mengulang kenangan di sebalik labirin aksara
aku sandarkan rindu yang kian mendera
Sambil menyaksikan sekelumit ingatan yang berseteru
Lalu berharap temu di ruang rindu

Menikmati hujan .... 
Menahan tangis yang tertahan 
Sambil mengadu selayak teman
Setangkup harap menyeruak dalam wujud yang tak merupa

Aku hanya berharap setelah hujan berhenti
Tersapu jejak kaki yang kemarin menanti 
Lalu rindu ini terbawa pergi.

Emut Lebak


Moderator mempersilakan narasumber untuk hadir dalam pemaparan materi malam ini. 

Malam ini, izinkan narasumber menatap celah layar kaca, agar kita bisa bersiul sambut lewat satu linimasa. Hingga gerak jemari menukik lembut saling berpaut, meluncur lewat tari sang Emoji sarangheo. 

Tuan dan Nyonya di Seberang ingatan, 

"Dengan sinar senja yang meluncur lembut di balik perbukitan, pertemuan malam ini terbentang di depan mata kita lewat beranda virtual  seperti lukisan kuno yang menghidupkan nuansa sejarah dengan sapuan warna yang halus dan penuh makna".

Sebelum kita mulai, izinkan narasumber menyapa sang Rembulan

Wahai Andika Rembulan yang tersenyum nan kemilau, malam ini aku mengeja do'a penuh pesona, di lembah pasrah penuh penghambaan, berharap malam ini penuh berkah seraya merapal Basmallah.



Menurut KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dan bertujuan agar pembaca dapat memahami teks dalam  tulisan. 

Diksi lahir untuk memberikan ruh agar sebuah kata memiliki kepantasan yang lebih bermakna. Dengan Diksi, kita akan lebih merasakan warna dan rasa untuk setiap kalimat. 

Dahulu, sejarahwan Yunani bernama Aristoteles memperkenalkan Diksi untuk menulis puisi. Kini, Diksi berkembang pesat tidak hanya pada puisi tapi juga digunakan untuk memperindah bahasa sebagai padanan kata agar lebih terasa maknanya.

Dalam konteks sastra atau tulisan kreatif, keindahan diksi sangat penting karena dapat mempengaruhi bagaimana pembaca merespons dan menghayati karya tersebut. 
Kata-kata yang dipilih dengan cermat tidak hanya memperkaya pengalaman membaca tetapi juga dapat mengekspresikan nuansa, emosi, atau gambaran dengan lebih mendalam.

Jadi, untuk mencapai keindahan diksi, penulis perlu memperhatikan konteks penggunaan kata-kata, pemilihan kosakata yang sesuai dengan nada atau suasana yang diinginkan, serta kemampuan untuk menggambarkan atau menggambarkan dengan cara yang unik dan menarik.

Diksi adalah tentang rasa yang hadir dari logika

Ketika jiwa kita dihadirkan dalam sebuah tulisan, maka akan dengan mudah merangkai kata yang indah penuh Diksi.


William Shakespeare dikenal dengan penggunaan diksi yang kaya dan puitis dalam karya-karyanya. Diksi merujuk pada pilihan kata-kata yang digunakan dalam tulisannya, dan Shakespeare terampil dalam memilih kata-kata yang tepat untuk menciptakan nuansa, gambaran, dan emosi yang mendalam dalam karya-karyanya seperti drama dan puisi.

Salah satu karya William Shakespeare yang terkenal adalah Romeo and Juliet: Karya ini memperlihatkan diksi yang romantis dan ekspresif, dengan dialog-dialog yang puitis antara kedua tokoh utama.

Pertanyaanya, Bagaimana cara kita merangkai sebuah diksi menjadi suatu frase yang indah? Apa terasa sulit?

Disini, Maydearly akan memberikan tips mudah bagaimana menciptakan khazanah Diksi yang menawan.

Ada 5 Jurus jitu yang bisa kita gunakan untuk mengembangkan/menggali bakat kita dalam berdiksi

Pertama Sense of touch atau indera sentuhan dapat berperan penting dalam mengembangkan diksi, terutama dalam menggambarkan atau menjelaskan pengalaman fisik atau emosional. Berikut adalah beberapa cara di mana sense of touch dapat membantu dalam pengembangan diksi:
1. Deskripsi Fisik: Menggunakan kata-kata yang merujuk pada sensasi fisik yang dirasakan oleh                karakter atau objek dalam cerita. Misalnya, "rasa kasar batu yang menggores telapak tangan" atau          "kelembutan bulu halus yang menyentuh pipi".
2. Ekspresi Emosi: Mendeskripsikan bagaimana indera sentuhan mempengaruhi suasana hati atau              emosi seseorang. Contohnya, "rasa dingin membelai kulitnya membuatnya merasa kesepian" atau          "kehangatan pelukan memenuhi hatinya dengan kedamaian"
3. Nuansa dan Atmosfer: Menggun…
    Sekumpulan Bintang menjadi saksi bisu yang mempertemukan aku dan kamu di malam ini. Sebuah        pertemuan yang akan selalu merayap dalam labirin ingatan

Semoga pertemuan malam ini, menjadi celengan rindu antara Maydearly dan para penulis Nusantara
Sebuah rindu yang mengalun di antara pori-pori dan busana, mengalun dalam dingin portal gelora, bersekutu dengan jiwa dan sukma hingga setiap tatap bertanya siapa Maydearly?

Kedua Sense of smell atau indera penciuman adalah elemen penting dalam berdiksi karena dapat menambah kedalaman dan kehidupan dalam deskripsi pengalaman atau suasana. Berikut adalah beberapa cara di mana sense of smell dapat digunakan dalam berdiksi:

1. Deskripsi Lingkungan: Menggunakan aroma untuk menggambarkan lokasi atau lingkungan dengan        lebih jelas. Contohnya, "aroma bunga melati yang menyegarkan memenuhi udara di taman itu" atau      "bau tanah basah setelah hujan turun sepanjang malam."
2. Karakterisasi: Menambahkan aroma untuk menggambarkan karakter atau suasana hati. Misalnya,          "parfum mewah yang menguar dari lehernya menunjukkan keanggunan dan kepercayaan dirinya"           atau "bau rokok dan alkohol yang menusuk hidung menggambarkan gaya hidupnya yang kasar."
3. Memori dan Emosi: Menggunakan aroma untuk memicu memori atau mengekspresikan emosi                karakter. Contohnya, "aroma kue mangga yang manis membawa kenangan masa kecilnya yang              bahagia" atau "bau bensin yang tajam memicu kecemasan dalam dirinya."
4. Metafora dan Simbolisme: Menggunakan aroma secara metaforis untuk menggambarkan suasana          atau konsep. Misalnya, "bau kemarahan yang menyengat terasa di udara" atau "aroma kebohongan        yang terasa menyengat di ruang rapat itu."

Hati Maydearly dan Para penulis Nusantara adalah prosa dalam tanda koma, tak perlu diakhiri dalam bait dan titik, karena jua dan jumpa akan menjadi cita-cita paling gulana.

Ketiga Sense of taste atau indera perasa, juga dapat digunakan dengan efektif dalam berdiksi untuk memperkaya pengalaman pembaca dengan sensasi-sensasi yang berkaitan dengan rasa. Berikut adalah beberapa cara di mana sense of taste dapat dimanfaatkan dalam berdiksi:
1. Deskripsi Makanan dan Minuman: Menggunakan rasa untuk menggambarkan makanan atau                  minuman dengan lebih jelas. Contohnya, "rasa manis dari cokelat leleh mengalir di lidahnya" atau          "rasa pedas dari sambal yang membara memenuhi seluruh mulutnya."
2. Ekspresi Emosi atau Perasaan: Menggunakan rasa untuk mengekspresikan emosi atau perasaan              karakter. Misalnya, "rasa getir kecewa yang seperti pahit di ujung lidahnya" atau "rasa gembira yang      segar seperti buah-buahan tropis yang manis."

Maydearly menghitung rupa sejarah, dalam dilatasi waktu yang dibersamai embun, duduk  di antara sepotong hati, termenung di antara bayangan dan ingatan, 'Whispered the story of us' iya, berbisik tentang pertemuan kita di malam ini, di kelas ini.

Keempat "Sensasi jurnalisme" merujuk pada cara penggunaan diksi yang khas dalam konteks jurnalisme untuk menyampaikan berita atau cerita dengan cara yang informatif, jelas, dan terkadang juga memikat.

Untukmu, Tuan dan Nyonya di seberang lamunan, semoga malam ini menjadi penyebab Candu, hingga kita aduk rasa cemas menjadi gelagat rindu sangat jelas. Rindu memikat kata nan menawan, rindu melangitkan aksara nan rupawan.

Kelima Sense of hearing atau indera pendengaran dapat diterapkan secara efektif dalam berdiksi untuk menciptakan pengalaman auditori yang kuat dalam tulisan. Berikut beberapa cara menggunakan sense of hearing dalam berdiksi:
1. Deskripsi Suara: Menggunakan kata-kata untuk menggambarkan berbagai jenis suara dengan detail.      Misalnya, "derap langkah kaki yang cepat di lorong yang sepi" atau "gemerisik daun kering yang            disapu angin."
2. Atmosfer dan Nuansa: Suara dapat digunakan untuk membangun atmosfer atau nuansa tertentu             dalam sebuah setting. Contohnya, "gemuruh petir yang menggetarkan jendela" untuk menciptakan          ketegangan atau "suara riuh kerumunan yang memenuhi pasar pagi."
3. Ekspresi Emosi: Suara juga dapat mengekspresikan emosi atau perasaan. Misalnya, "senandung              riang anak-anak yang bermain di halaman sekolah" atau "ratapan sedih yang terdengar di ruang              tengah rumah duka."
4. Simbolisme dan Metafora: Suara dapat digunakan secara metaforis untuk menyampaikan makna            yang lebih dalam. Contohnya, "suara jangkrik malam yang menyiratkan kesepian di hatinya" atau          "nyanyian angin yang membawa berita baik."

Tuan dan Nyonya, tentang kita bukan hanya semu yang tak pernah bertemu. Pada waktu yang tak pernah merasa jemu, biarkan Maydeary dan para penulis Nusantara saling mengais rindu di antara bilahan bayu, karena takdir kita bukan hanya semata ragu. Atas takdir kita bertemu dalam beranda virtual ini.

Berikut beberapa contoh diksi yang dicurahkan oleh para peserta: 

Dear Ibu Maydearly..
Ketika untaian mutiara kata mu seberat gunung fuji, maksud hatimu seakan kèrlingan mantan yang sulit dipahami, seberat inikah diksi bagi kami, satu untaian kata , tak cukup kamus dikepala mengisi rongga makna. (Dina Wardani)

Seraut wajah yang kupandang di seberang sungai itu sangat indah seperti indahnya mentari yang menyinari bumi dengan lembut. Tetapi matanya seperti berkisah tentang kelamnya kehidupan yang dialaminya. 
Ah..ingin kupeluk tubuhnya untuk memberikan ketenangan dan kekuatan seperti malam yang menyelimuti siang dengan penuh kedamaian. (Achienk)

Sepagi ini rindu menyapa ia berbisik serupa lirih diantara pelukan embun yang mulai membasah. 
Gelombang resah menari pasrah diantara tembang elegi dan nestapa. 
Dua puluh sembilan tahun sudah Ibu tak lagi membersamai. Tertatih sendiri menancapkan langkah di tengah riuh kehidupan. Aku di paksa dewasa sebelum waktunya. (Bunda Emut)

Duhai engkau yang jauh di mata 
Malam ini kularut dalam renungan nyata
Menjelma dari mimpi bersua kembali
Rindu menggelora bersama sepinya malam
Menggores rasa menggoda kata
Ada kenangan yang terbayang
Meniup dingin
Melayang ke langit 
Suatu kisah cinta yang menarik untuk diurai
Dalam indahnya kata yang mempesona 
(Umi Kulsum)

Tuan nyonya dan tetangga
Kita adalah penghuni bumi
yang merindu mendamba surga tapi candu duniawi
Menggengam, menguatkan namun akhirnya kelak kembali
Menyapa perih dalam angan penyesalan ketika raga terbujur kaku dalam pembaringan
Mengoyak hati namun luka melanda tak bertepi melewati kenangan ingin kembali namun waktu tak terulang kembali
#Pengingat diri salam dari hati untuk sang ratu diksi yang menabur benih kata indah terbuai dalam rangkulan kata yg bermakna menjadikan ku terlena dan menggila
(Atin_Serang)

Seumpama ku bisa lari secepat cheetah, bersembunyi seperti kura-kura dalam cangkangnya, hibernasi seperti beruang maka akan aku lakukan sebisa nya.
Karena aku rasa hanya aku yang tak berdaya menghadapi para pujangga di grup ini yang luar biasa. (Insani)


Berikutnya adalah sesi tanya jawab:

P1
Nama : Fannie 
Asala : Tangerang
T : 1) Bagaimanakah menghidupkan sebuah puisi agar menjadi kumpulan aksara yang indah dan                      menawan??
     2) Terkadang ditengah-tengah saya menulis tiba-tiba ide menghilang sementara puisi yang saya tulis            belum selesai, bagaimanakah menyikapi hal ini Teh Narsum?
J : A. Pemilihan Kata yang Tepat: Gunakan kata-kata yang kaya akan makna dan dapat                                     menggambarkan secara mendalam perasaan atau gambaran yang ingin kita sampaikan. Disini kita           perlu apik memilih Diksi.

  B. Imajinasi dan Gambaran: Bangunlah gambaran yang kuat melalui imajinasi. Puisi yang kuat                   biasanya mampu membangkitkan visualisasi atau pengalaman yang mendalam bagi pembacanya.

 C. Penggunaan Metafora dan Simbol: Metafora dan simbol dapat menambah kedalaman puisi Anda.            Gunakanlah dengan bijak untuk menyampaikan makna yang lebih dalam.

D.  Emosi dan Kejujuran: Tulislah dengan emosi yang jujur dan autentik. Puisi yang kuat sering kali            berasal dari pengalaman pribadi yang mendalam.

1. Istirahat dan Jeda: Beri diri kita waktu untuk beristirahat dari menulis. Kadang-kadang, ide-ide akan      muncul ketika pikiran kita lebih tenang.
2. Catat Ide-ide Pendek: Jika kita mendapatkan kilasan ide, segera catat dalam bentuk poin atau                  kalimat pendek untuk dijelajahi lebih lanjut nanti.

P2
Nama : Antoro 
Asal   : Jakarta Timur
Iizin bertanya untuk Maydearly Sang Diksi yang merajut sukma
T : Apakah suasana hati bisa mempengaruhi diksi yang muncul, bagaimana tips agar diksi yg kita pilih       mengalir indah bagai air terus mengalir tanpa jeda? Sering saya memilih diksi namun msh raba-raba       tidak seperti Maydearly diksinya terus mengalir indah.
J : Ya, suasana hati sangat mampu mempengaruhi kualitas dan isi dari puisi yang ditulis                               seseorang.Suasana hati juga dapat mempengaruhi gaya penulisan. Misalnya, suasana hati yang               gelisah atau tertekan mungkin menghasilkan puisi dengan gaya yang lebih eksperimental atau                 ekspresionis.

P3
Nama : Harsen 
Asal   : Brebes
T : 1. Bagaimana pemakaian diksi yang baik dalam satu kalimat
      2. Apakah ada batasan atau jumlah minimal maksimal dalam satu karya?

Mohon koreksi, Bu. Berikut saya tulis:

Swastamita mencumbu rayu 
Gelaknya berkabar rindu
Pendar cahaya meramu temu
Renjana menderu menghujam kalbu

Malam kartika bersua
Menari mendendang lagu cinta
Berkabar elok merupa  
Melukis senja fatamorgana

J : Memakai diksi yang baik dalam satu kalimat melibatkan pemilihan kata-kata yang tepat untuk                 menyampaikan maksud atau nuansa dengan jelas dan efektif. 
    1. Spesifik dan Tepat: Pilih kata-kata yang spesifik dan tepat untuk menggambarkan apa yang ingin            Anda sampaikan. Hindari penggunaan kata-kata umum atau ambigu yang dapat membingungkan            pembaca.
  2.  Hindari Kata-Kata Klise: Hindari penggunaan kata-kata klise atau terlalu umum yang dapat                     membuat kalimat terdengar biasa dan kurang mengesankan.
  3.  Perhatikan Nuansa: Pertimbangkan nuansa atau konotasi dari kata-kata yang Anda pilih. Misalnya,         kata-kata dengan konotasi positif, negatif, atau netral dapat mempengaruhi bagaimana kalimat               dipahami.
       Puisi yang ditulis sudah kaya akan diksi yang menarik, elegan dan tak familiar.
       Tidak ada batasan untuk diksi.

P4 
Nama : Dina
Asal : Bengkulu
T : 1. Saya penasaran apakah nama ibu Maydearly ini asli? namanya puitis sekali 
     2. Saya suka bingung mencerna sebuah diksi, sebabnya paling utama adalah minim kosakata indah             di kepala. adakah tips untuk membaca makna diksi lebih tepat bu? soalnya kadang diksi                           maksudnya kesana , saya mikirnya kesitu.
J : 1. Nama Maydearly sudah ada sebelum saya jadi penulis. Nama Maydearly ini adalah pemberian               suami sejak tahun 2011. Maydearly yang berarti (May adalah kekasihku)

     M enghampirimu dalam bayangan malam,
     A wan tersenyum, membalut langit biru,
     Y akin cintamu selalu hadir,
     D alam doa dan mimpi yang menggoda,
     E ntah kapan kita bisa bersama,
     A lunan hati menyatu, tak terpisahkan,
     R indu ini memenuhi ruang kosong,
     L ama kutunggu, hari itu tiba juga,
     Y akinlah, kau selalu di hati.


P5
Nama : Asep 
Asal   : Banyuasin
P5
Asep Banyuasin
Pemateri yang satu ini adalah ahli Diksi
Sehingga memulai acara pun menyapa peserta dengan susunan diksi yang cantik, laksanan mawar merekah dibalik daun yang lentik.
Dengan susunan diksi yang baik, membuat hati pembaca menjadi terpukau, pembaca melongo laksana burung Bangau ditinggal ikan yang sudah di mulut nyemplung ke danau.
Menurutnya, Diksi adalah tentang rasa yang hadir dari logika
Katanya, kata yang indah penuh Diksi akan mudah dihadirkan tatkala jiwa hadir dalam tulisan.
Bagaimana tips-nya agar jiwa hadir dalam tulisan?
J : 1. Tulis dengan Kehadiran Emosional: Sisipkan perasaan Anda sendiri ke dalam tulisan. Pikirkan               tentang apa yang membuat kita tertarik atau terhubung emosional dengan topik atau tema yang               kita tulis

   2. Jadilah Jujur dan Autentik: Tulislah dengan kejujuran tentang apa yang kita rasakan atau alami.               Pembaca bisa merasakan kejujuran dalam kata-kata kita.
  3. Gunakan Detail yang Kaya: Deskripsikan adegan, karakter, atau pengalaman dengan detail yang             kaya dan spesifik. Ini membantu membawa pembaca ke dalam pengalaman yang kita ciptakan.
  4. Jelajahi Konflik dan Emosi: Jangan takut untuk menjelajahi konflik emosional atau dilema dalam           tulisan kita. Ini memberi dimensi dan kedalaman pada tulisan kita.

Sesi tanya jawab telah berakhir, narasumber memberikan diksi sebagai penutup materi malam ini





Demikian materi kita malam ini yang sangat bluar biasa
Genggam semua ilmu yang telah didapat selama ini
Untuk menjadi bekal berkarya demi keabadian diri
Jangan lupa karya solo selalu dinanti

Mohon maaf jika selama membersamai sahabat  moderator mempunyai kekurangan dan kesalahan. 
Uluran maaf setulus hati, bagi kesalahan yang mungkin tak sengaja melukai. 

Mari bergandengan tangan untuk menyemarakkan literasi di negeri tercinta. Bersama kita pasti bisa menebar warna indah dalam goresan karya. 


Selamat malam, sampai berjumpa lagi. 
Izinkan saya undur diri. 

Wassalamualaikum wr wb. 

See you next time, sobat



Jakarta, 26 Juni 2024
ANTORO, S.Pd._Peserta KBMN PGRI Gel. 31












5 komentar:

TEKNIK PROMOSI BUKU, KBMN PGRI Gel. 31-Pertemuan Ke-30

  Resume Pertemuan Ke-30 KBMN PGRI Gel. 31 Rabu, 7 Agustus 2024 Topik Materi : TEKNIK PROMOSI BUKU Narasumber   : Akbar Zainuddin, M.M., MNE...