Rabu, 29 Mei 2024

GELAR KARYA PUNCAK P5-KEARIFAN LOKAL BUDAYA BETAWI-SDN Susukan 06 Pagi

 


Puncak Kegiatan P5 di SDN Susukan 06 Pagi Semester Genap Tahun Pelajaran 2023-2024 Tema "Kearifan Lokal Budaya Betawi" diisi dengan acara Gelar Karya P5 meliputi :
1. Unjuk Kreasi/Pentas Seni
2. Bazar
3. Pameran

Gelar Karya P5 adalah bentuk aksi nyata dari proses pembelajaran selama satu semester genap ini. Pembelajaran melalui projek yang selama ini dilakukan banyak menghasilkan produk karya siswa, berupa hasil prakarya kerajinan tangan, seperti celengan dari batok kelapa, mozaik monas, ondel-ondel, dan wayang Betawi (wayang kulit dan golek). Hasil projek tidak hanya berupa produk benda, namun juga nonbenda, yaitu pemahaman terhadap kesenian dan budaya yang direalisasikan dalam praktik pentas seni.

Acara Gelar Karya dibuka oleh Bapak Mujiyono, M.Pd. selaku Kepala Sekolah di hadapan para tamu undangan, guru dan seluruh siswa kelas 1-6.
Acara diawali dengan Palang Pintu khas Betawi yang dikemas dengan momen acara puncak P5. Kali ini yang membawakan budaya Palang Pintu adalah siswa dari kelas 4.A. Dalam Palang Pintu mereka terbagi dalam rombongan tuan rumah dan rombongan tamu. Rombongan tamu datang dengan diiringi musik rebana, sholawatan dan bebrapa parsel bawaan tangan, seperti roti buaya, parsel buah dan kue-kue khas Betawi. Di depan rombongan tamu tampak Jawara Pendekar Silat Betawi yang bertugas untuk membuka penghalang penutup jalan lewat rombongan. Inti dari Budaya Palang Pintu adalah gabungan seni pantun dan seni bela diri. Pantun disampaikan secara dialog berbalas pantun, sedangkan seni bela diri diperankan oleh Jawara Silat Betawi.
Rombongan tamu akan diterima jika bisa mengalahkan Jawara penghalang rombongan, maka terjadi perkelahian adu silat antar Jawara Betawi, yang akhirnya dimenangkan oleh Jawara rombongan tamu, dan rombonga diterima dengan baik untuk bergabung dengan tuan rumah acara. Akhir palang pintu dilanjutkan dengan opening tari P5 yang dibawakan oleh seluruh siswa yang mengimplementasi kurikulum merdeka, kelas 1 dan 4.
Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama sebagai tanda dimulainya acara Puncak P5 secara resmi, yang dilanjutkan dengan doa bersama.

Unjuk Kreasi/Pentas seni meliputi penampilan seni budaya Betawi :
1. Siswa kelas 1.A membawakan tari Sirih Kuning dan Presentasi Kuliner khas Betawi (Lopis dan Ketupat Babanci)
2. Kelas 1.B mempersembahkan lagu Kicir-kicir dan presentasi Budaya Betawi (Batik, Ondel-ondel, dan pakaian khas Betawi)
3. Siswa kelas 4.A menampilkan tarian Ondel-ondel dan budaya Palang pintu
4. Kelas 4.B Mempersembahkan tari Lenggang Nyai dan Budaya Arak-arakan Penganten Sunat.

Stan bazar ikut meramaikan acara Puncak P5 yang mempromosikan kuliner lokal Betawi, seperti nasi ulam, sayur godok, lopis, ketupat babanci, es selandang mayang, cendol Betawi dan bir pletok. Kegiatan bazar ini dikelola oleh orang tua siswa bersama komite sekolah yang melibatkan siswa pengadopsi Kurmer (Kurikulum Merdeka)

Hasil karya siswa selama satu semester genap juga ikut melengkapi acara puncak P5 dengan tajuk Gelar Karya yang dipamerkan dihadapan para tamu undangan dan pengunjung, berupa :
1. Stan pameran kelas 1.A  memamerkan karya topeng Ondel-ondel
2. Kelas 1.B stan pameran mozaik monas
3. Stan kelas 4.A memamerkan hasil karya siswa berupa wayang kulit, golek, dan celengan batok kelapa
4. Kelas 4.B memamerkan karya replika alat musik Betawi (Musik Tanjidor)

Gelar Karya Puncak P5 SDN Susukan 06 Pagi semester genap berlangsung dengan sukses dan lancar. Semua siswa, orang tua dan guru-guru merasakan kesan mendalam dari hasil pembelajaran projek yang telah mereka lalui selama ini. 

Ucapan terima kasih kepada :
-Ka Satlak Disdik Kecamatan Ciracas, Ibu Rinawati, M.Pd.
-Pengawas SD Disdik Kecamatan Ciracas, Bapak Drs. H. Sunadi, M.Pd.
-Bapak Kepala SDN Susukan 06 Pagi, Bapak Mujiyono, M.Pd.
-Dewan Guru SDN Susukan 06 Pagi
-Ketua Komite Sekolah, Ibu Asri Amelia
-Orang tua siswa dan Seluruh Siswa-siswa SDN Susukan 06 Pagi
-Para Tamu Undangan
-Seluruh Pihak Yang Terlibat
                                       
                                       Semangat Kurikulum Merdeka, Semangat P5 dan Selamat untuk semua. Sukses SDN Susukan 06 Pagi.

Foto-foto Kegiatan :









Jakarta, 30 Mei 2024
Antoro, S.Pd_Guru Blogger Media Pembelajaran


KOMITMEN MENULIS DI BLOG-KBMN PGRI Gel. 31 Pertemuan Ke-12

 


Resume Pertemuan Ke-12 KBMN Gel. 31

Rabu, 29 Mei 2024

Materi : KOMITMEN MENULIS DI BLOG

Narasumber : Drs. DEDI DWITAGAMA, M.Si.

Moderator   : SIM CHUNG WEI, S.P.


Kelas Pertemuan Ke-12 malam ini adalah melalui Zoom meet, rasa semangat antusiasku semakin membara ingin segera hadir untuk menyimak pemaparan materi oleh narasumber.

Tepat pukul 19.05 Koko Sim selaku moderator membuka dan mengawali kelas zoom malam hari ini dengan salam, sapa dan mengajak untuk  berdoa bersama-sama.

Moderator memperkenalkan diri, bahwa Beliau adalah alumni KBMN PGRI Gel.26 yang saat ini tergabung dalam TSO.

Selanjutnya Narasumber hadir dengan ucapan salam untuk semua peserta, Narasumber mengajak peserta untuk mengenal lebih dekat siapa profil Narasumber malam hari ini dengan mengajak para peserta untuk mencari tahu dari berbagai sumber.

Narasumber mengawali pemaparan materi dengan menyampaikan pertanyaan pemantik kepada para peserta yaitu, "Siapa guru atau dosen yang kita kenang seumur hidup?" 

Beragam jawaban dari masing-masing peserta menyebutkan nama guru idolanya, lalu dicari di google nama-nama guru atau dosen yang mereka sebutkan tidak ada bukti dalam google. Berdasarkan hal inilah bahwa seorang yang luar biasa prestasinya, namun tidak pernah ditulis dalam media, maka ia tidak akan dikenal, karena tidak ada bukti tertulis yang berbicara. Untuk itu kita harus meninggalkan jejak selama hidup, seperti pepatah, "Gajah mati meninggalkan gading"

Narasumber memberikan motivasi kepada peserta KBMN Gel.31 ini dengan menyimpulkan pentingnya menulis dalam media blog. Banyak sekali keuntungan dari kita menulis, kita akan dikenal orang, bertambah wawasan dan pertemanan. 



Langkah-langkah Menulis Di Blog :

1. Tentukan Tujuan

2. Buat Outline

3. Mulai Menulis

4. Ikut Komunitas

5. Baca Tulisan Orang Lain

6. Menulis Lagi tentang apa saja


Jejak perjalanan Pak Dedi Dwitagama :




Sesi Tanya Jawab :

P1

Nama : Antoro

Asala Jakarta Timur

T : Bagaimana caranya agar nama kita ada dalam pencarian google?

J : Buat akun blog atau akun lain dengan nama asli kita, jika ada yang sudah pakai boleh ditambahkan identitas lain, dan terus menulis lalu share dan rajin mengomentari tulisan orang lain.

P2

Nama : Nancy

Asal : Jakarta

P : Bagaimana cara menyikapi komentar atau like orang yang berkunjung ke blog kita?

J : Balas langsung dan bila perlu jalin komunikasi timbal balik lebih mendekat.

P3

Nama : Atin

T : Apakah kalau kita buat akun dengan data nama asli kita bisa aman ketika dishare, apakah tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab?

J : Tidak ada kebocoran atau dihack, dan dijamin aman akun kita.


Sesi tanya jawab diakhiri dengan kesimpulan dan motivasi dari Narasumber "Mulailah dengan menulis, menulis, menulis apa saja"

Narasumber memberikan hadiah berupa kaos bagi peserta yang aktif dengan pertanyaan yang menarik. Dan yang berhak mendapatkan yaitu Bu Nancy Jakarta Timur

Demikian akhir pertemuan kelas KBMN malam hari ini. Sangat berkesan rasanya bagi saya dan juga bagi peserta yang lain, semoga bermanfaat.



Jakarta, 29 Mei 2024

ANTORO, S.Pd._Peserta KBMN Gel.31



Senin, 27 Mei 2024

KIAT MENULIS CERITA FIKSI-KBMN PGRI Gel. 31 Pertemuan Ke-11

 

 
Resume Pertemuan Ke-11 KBMN Gel. 31

Materi : KIAT MENULIS CERITA FIKSI

Narasumber : Sudomo, S.Pt.

Moderator    : Ahmad Saholeh, S.Pd. Gr.


Kelas Pertemuan KBMN yang selalu kutunggu-tunggu dengan semangat yang menggebu-gebu untuk menyimak materi cara menulis bermutu.

Pukul 19.00 Pak Ahmad Sholeh, S.Pd.Gr. selaku moderator akan membersamai kelas malam ini selama 2 jam ke depan, moderator membuka kelas pertemuan dengan salam, sapa, doa, dan perkenalan diri.

Pak Ahmad Sholeh adalah alumni KBMN Gel. 29, beliau juga seorang conten creator yang saat ini tergabung dalam TSO.

Moderator menyampaikan rentang acara pertemuan malam ini, yaitu :

1. Pembukaan

2. Pemaparan materi 

3. Tanya Jawab 

4. Penutup

Sebelum pemaparan materi oleh narasumber, moderator menyampaikan CV Narasumber pada malam hari ini yaitu Bapak SUDOMO, S.Pt.

Mengawali pemaparan mmateri, narasumber memberikan pertanyaan pemantik kepada semua peserta :
"Apa alasan Bapak/Ibu ingin belajar menulis cerita fiksi?

Berikut jawaban dari para peserta : 

-Imajinasi tinggi menjadi modal kuat untuk menulis cerita fiksi.

-Ingin mndapat pengalaman mnulis yg lebih baik

-Pengalaman menulis bisa didapatkan dari menulis beragam tulisan. Salah satunya adalah cerita fiksi.

-Ini juga alasan kuat untuk bisa menulis fiksi asal dibarengi dengan komitmen untuk konsisten menulis cerita fiksi.

Narasumber menguatkan bahwa menulis resume juga termasuk menulis cerita fiksi. Tulisan cerita fiksi bisa juga dipakai dalam proses pembelajaran di kelas. Tentunya bukan hanya mapel Bahasa Indonesia saja, tetapi bisa untuk mapel yang lainnya.

Narasumber memberikan salah satu contoh buku cerita fiksi dalam bentuk buku digital karya beliau sendiri ;


https://play.google.com/store/books/details/Sudomo_S_Pt_Bermain_Sambil_Belajar?id=1R9_EAAAQBAJ

Selanjutnya narasumber mulai memaparkan materi pokok yaitu Alasan Belajar Menulis Cerita Fiksi.


Berikut adalah beberapa alasan harus belajar menulis cerita fiksi :

Poin pertama mengenai AKM ini terkait erat dengan kompetensi guru dalam menulis cerita fiksi.

Kemampuan guru dalam menulis cerita fiksi akan memudahkan dalam menyediakan soal latihan teks sastra bagi murid di kelas

Apa saja syaratnya agar guru bisa menulis cerita fiksi?


Memang apa saja, sih, bentuk cerita fiksi itu?

Berikut ini beberapa contoh fiksimini, yaitu fiksi yang hanya terdiri dari beberapa kata saja 

https://www.tumblr.com/bianglalakata

Sedangkan cerita fiksi dengan jumlah kata tertentu biasa dikenal dengan flashfiction atau cerita kilat. Berikut ini contoh-contohnya https://bianglalakata.wordpress.com/category/cerita-kilat/

Sementara untuk cerita fiksi bentuk pendek, berikut adalah contoh-contoh cerita pendek https://bianglalakata.wordpress.com/category/cerita-pendek/

Untuk bisa membangun cerita fiksi, penulis harus lebih dulu memahami tentang unsur-unsur cerita fiksi. Bagi guru Bahasa Indonesia tentu ini bukan hal yang asing lagi pastinya.

Unsur pembentuk cerita fiksi, yaitu:
1. Tema
2. Premis
3. Alur/plot
4. Penokohan
5. Latar/setting
6. Sudut pandang

Berikut pengertian, tips, cara menentukan, dan contoh TEMA
Kalau bagian ini adalah pengertian, unsur-unsur, cara membuat, dan contoh PREMIS
Premis mungkin hal yang masih asing bagi Bapak/Ibu. Dari contoh premis di atas, kita bisa tahu cerita fiksi secara keseluruhan.
Karakter dari contoh premis tersebut, yaitu Seorang anak SD, tujuan tokoh adalah memperoleh pemahaman IPA, rintangan/halangan berupa melakukan perjalanan, sedangkan resolusinya adalah ke rumah kakeknya.

Berikut adalah pengertian, macam-macam, dan unsur ALUR/PLOT

Berikut adalah contoh alur/plot. Alur/plot ini akan memudahkan dalam menulis cerita fiksi. Sekaligus juga memudahkan dalam mengembangkan ide cerita yang ada. Alur/plot ini memungkinkan kita tidak keluar jalur saat menulis.

Bagian ini menjelaskan tentang penokohan termasuk macam-macam dan teknik penggambaran tokoh. Penggambaran sifat tokoh dalam cerita fiksi menggunakan prinsip show don't tell.

Terkait dengan latar/setting pun menggunakan prinsip yang sama. Sementara sudut pandang, tergantung kenyamanan penulis.

Lalu bagaimana, sih, kiat menulis cerita fiksi itu?

Berikut ini adalah proses kreatif menulis cerita fiksi yang terdiri dari niat, membaca, menentukan ide dan genre, membuat outline, mulai menulis, melakukan swasunting, dan publikasi .
Berikut penjelasan dari masing-masing kiat mudah dalam menulis cerita fiksi.





Apakah masih berpikir dua kali untuk mulai menulis cerita fiksi?
Berikut ini hasil buah pikiran yang narasumber tumpahkan lewat tulisan cerita fiksi.\

Demikian paparan materi dari narasumber pada pertemuan ke-11 malam hari ini.
Semoga materinya bermanfaat untuk kita semua untuk menambah semangat dalam belajar menulis bersama KBMN PGRI Gel.31

Selanjutnya sesi tanya jawab :
P1
Nama : Rosjida
Asal   : Ciamis
T : Bolehkah kita dalam menulis cerita fiksi sebebas-bebasnya atau berada dalam "suatu koridor"?
J : Intinya bebaskan ide dengan tetap berpegangan pada koridor yang ada. Misalnya, tidak menyinggung SARA, berpotensi menimbulkan konflik, dll.

P2
Nama : Achienk
Asal   : Jakarta
T : 1. Apakah bisa pengalaman pribadi, kita jadikan kedalam cerita fiksi?
     2. Bagaimana cara menemukan ide dalam menulis dan menjaga agar ide tersebut tidak buyar ketika           sedang menulis, karena ketika saking banyaknya imajinasi atau ide bisa tiba2 stuck menulis dan             bingung mana dulu yang mau ditulis
J : 1. Bisa
     2. Membuat outline/kerangka cerita. Catat ide yang diperoleh di notes. Pakailah prinsip selesaikan             yang telah dimulai.
P3
Nama : Dadan Suandi
Asal   : Sukabumi
T : 1. Apakah kisah nyata bisa dijadikan cerita fiksi?
     2. Bagaimana caranya supaya kisahnya nyata itu bisa menjadi benar-benar menjadi fiksi?
J : 1. Bisa banget 
    2. Caranya, ganti nama tokoh, latar/setting, dan unsur-unsur pembentuk lainnya. Tambahkan bumbu          tulisan biar enak dibaca. Bumbu bisa berupa tambahan imajinasi atau tokoh antagonis.
P4
Nama : Umi kulsum
ASal  : Kebumen
T : Kapan waktu swasunting yang tepat, dan bagaimana solusinya?
J : 1. Jangan melakukannya saat sedang menulis;
     2. Lakukan setelah tulisan benar-benar selesai; dan
     3. Tegalah kepada tulisan sendiri.

P5
Nama : Nancy
Asal   : Jakarta
T : 1. Kalau dalam penulisan cerpen, apakah ada batasan jumlah kata dalam setiap kalimatnya?                        Adakah ketentuan panjang pendeknya.
      2. Untuk penulisan dialog pendek dalam cerpen, aturan penulisan seperti apa Pak?
J :  1. Tidak ada batasan jumlah kata dalam kalimat untuk cerpen. Kecuali untuk cerita anak tergantung            dari jenjang pembacanya. Namun, idealnya untuk pembaca dewasa maksimal 18 kata per                        kalimat.
      2. Dialog pendek tidak ada aturan baku, kecuali aturan penulisan saja.

Demikian sesi tanya jawab dan saatnya moderator menutup kelas pertemuan malam hari ini dengan ucapan terima kasih dan diakhiri dengan salam.
Alhamdulillah saya dapat menyimak materi ini hingga akhir, materinya sangat menarik dan saya tertarik untuk memulai menulis cerita fiksi, semoga saya dapat mempraktikkannya.



Jakarta, 27 Mei 2024
ANTORO, S.Pd._Peserta KBMN PGRI Gel.31

Rabu, 22 Mei 2024

MENULIS ITU MUDAH KBMN Gel.31 Pertemuan Ke-10

 


Resume Pertemuan Ke-10

Rabu, 22 Mei 2024

Materi : MENULIS ITU MUDAH

Narasumber : Prof. Dr. NGAINUN NAIM, M.Hi.

Moderator  : SIGID PN, S.H.


Pukul 19.00 Moderator membuka kelas pertemuan ke-10 malam ini dengan sapa dan salam, dilanjutkan dengan perkenalan diri moderator bernama Sigid Purwo Nugroho, malam ini yang akan membersamai Narasumber hebat Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I.

Moderator mengawali dengan mengajak para peserta untuk berdoa bersama, kemudian menyampaikan rentang acara pertemuan kelas malam hari ini, yaitu :

1. Pembukaan

2. Pemaparan materi

3. Tanya jawab 

4. Penutup

Pak Sigid selaku moderator menyampaikan kata-kata bijak sebagai motivasi untuk para peserta KBMN Gel. 31. "Sobat pegiat literasi, apa yang terpikir saat kita bicara tentang menulis? Ternyata banyak sekali quote-quote baik dari penulis terkenal hingga tokoh besar".

- Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak. - Ali bin Abi Thalib.

- Jika kamu ingin menjadi seorang penulis, kamu harus melakukan dua hal di atas segalanya: banyak membaca dan banyak menulis. - Stephen King.

- Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. - Pramoedya Ananta Toer.

Sebelum narasumber memaparkan materi, moderator menyampaikan CV. Narasumber malam hari ini yaitu Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I.

Saatnya Narasumber hadir dengan salam dan sapa.

Narasumber menyampaikan "Saya lupa memberikan informasi bahwa seharusnya tema itu diakhiri dengan tanda tanya. Ini disebabkan karena kata MUDAH itu tidak berlaku untuk semua orang. Bagi yang memenuhi kriteria tertentu, menulis memang mudah. Tapi bagi yang jarang menulis, kata MUDAH tampaknya perlu untuk dipertimbangkan".

Salah satu tulisan perjalanan Prof Ngainun, sederhana tapi menarik untuk dibaca https://www.spirit-literasi.id/2024/04/perjalanan-ke-barat-resepsi-dan.html.

"Hal pertama yang penting diperhatikan adalah menulis tentang yang dialami. Jika ingin mudah menulis, ini yang sebaiknya dilakukan. Kita semua pernah mengalaminya. Tinggal bercerita saja dalam bentuk tulisan. Jadi tidak perlu banyak mikir. Ini ada contoh lagi. Silahkan dibaca" pesan narasumber. 

https://ngainun-naim.blogspot.com/2023/12/kelepon-dan-pentol-kuah.html.

Prof. Ngainun juga memperkenalkan buku-buku karya beliau, diantaranya : Berisi catatan selama mendapatkan biaya untuk studi selama sekitar 11 Hari di Brunei Darussalam. Menjadi buku dengan ketebalan sekitar 100 halaman karena ada juga banyak foto di dalamnya.

Ini Judul Bukunya

"Saya juga MEMAKSA teman-teman untuk menulis bersama". Jadilah buku antologi. Jadi selama 11 hari di Brunei Darussalam, menghasilkan 1 buku mandiri, 1 buku antologi, dan 1 artikel ilmiah.


Sesuai tema malam ini, menulis itu mudah jika kita menulis apa yang dibaca. Bentuknya bisa disebut dengan RESENSI BUKU.

Apa, mengapa, dan bagaimana dengan resensi buku?

Ini penjelasannya. https://www.spirit-literasi.id/2020/10/membuat-resensi-buku.html.

Narasumber telah banyak membuat resensi buku. Prof membagikan tulisannya melalui blog pribadinya.

https://ngainun-naim.blogspot.com/search/label/RESENSI%20BUKU.

Prof. Ngainun juga beberapa kali menulis tentang orang-orang di sekitar kita. Ini bisa siapa saja. Bisa orang tua kita. Bisa guru kita. Bisa tetangga atau tentang siapa pun.Intinya kita menulis hal apa pun yang menurut kita menarik. 

Ini salah satu hasil tulisan beliau

Role Model: https://www.spirit-literasi.id/2024/03/role-model.html. Tentang Bapak Almarhum, bersama adik-adik sudah menulis satu buku tentang Almarhum ayah Beliau. 

https://ngainun-naim.blogspot.com/2023/04/silaturrahim-dan-kepekaan.html.

Narasumber melanjutkan pembahasan materi, Bagaimana strategi menulisnya?

[1] Menulis di pagi hari.

Ini karena tubuh masih segar. Otak belum capek.

[2] Bermental proses. 

Jangan instan. Tidak ada orang yang bisa nulis dalam hitungan hari.

https://www.kompasiana.com/ngainun-naim.berbagi/64f484ad08a8b51abb1cca62/jalan-panjang.

[3] Menulis sedikit demi sedikit.

Jadi sekali menulis tidak harus langsung banyak, menulisnya sedikit demi sedikit, sekali duduk paling 2-3 paragraf, disebutnya ibarat orang NGEMIL.

Di sini penjelasannya : 

https://www.spirit-literasi.id/2023/06/hernowo-spirit-literasi-dan-teknik.html.

[4] Sabar menjalani proses.

Banyak orang ingin menjadi penulis tetapi tidak tahan dengan hambatan. Misalnya tidak menemukan ide. Padahal ide itu ada di mana-mana. Kita sendiri juga sumber ide. Hanya butuh kepekaan dan latihan. Jika tidak sabar, ide juga tidak akan ditemukan.

https://www.spirit-literasi.id/2024/02/pikiran-keimanan-dan-kecerdasan.html.

Demikina paparan materi dari narasumber malam hari ini, selanjutnya masuk sesi tanya jawab :

P1

Nama : Dadan Suandi 

Asal :Sukabumi 

T : Bagaimana tips membumbui cerita yang bersumber dari pengalaman supaya bisa membuat orang tertarik untuk membacanya?

J : Membumbui cerita itu soal keterampilan yang perlu dilatihkan. Dengan sering berlatih. Dengan banyak membaca. Dengan mengembangkan imajinasi, Prosesnya memang tidak sederhana. Mudah diucapkan tetapi saat dipraktikkan tidak selalu mudah.

P2

Nama : Umi Kulsum

Aasal : Kebumen

T : Pernahkah Prof. mengalami hambatan? Kpn dan bagaimana solusinya dalam menghadapi hambatan tersebut?

J : Tentu saja saya sering mengalami hambatan. Sebabnya banyak. Misalnya, kesibukan yang tinggi. Bisa juga karena macet. Saya selalu berusaha membangun kesadaran diri bahwa bisa menulis itu anugrah hidup yang harus disyukuri. Caranya ya dengan menulis itu sendiri. Karena itu ketika macet, saya berusaha mengurainya. Bisa dengan membaca Al-Qur'an. Bisa juga dengan cara-cara lainnya. Meskipun tidak selalu mudah, biasanya akan ditemukan solusi untuk mengatasi hambatan yang ada. Asal ada kemauan, Insyaallah ada jalan. Where there is a will, there is a way.

P3

Nama :  Kang YS

Asal : Bogor

T : Apakah perlu temen solid sesekolah.. biar setiap agenda sekolah atau jalan2 study tour jadi sebuah buku?

J : Jangan dipaksakan. Perlu proses. Pelan-pelan dipersiapkan segala sesuatunya. Di kampus saya, setiap kelompok mahasiswa KKN harus membuat buku antologi. Itu baru jalan setelah beberapa tahun. Sekarang sudah mapan. Dosen juga begitu. Banyak manfaatnya tetapi semuanya butuh proses.

Sesi tanya jawab berakhir, dan saatnya moderator menutup kelas pertemuan ke-10 malam ini dengan mengakhiri salam dan ucapan terima kasih. Semoga materinya bermanfaat dan semua peserta terus semangat.



Jakarta, 22 Mei 2024

ANTORO, S.Pd._Peserta KBMN PGRI Gel.31


Selasa, 21 Mei 2024

MARKET DAY SDN Susukan 06 Pagi "Menanamkan Jiwa Kewirausahaan Pada Pesrta Didik"

 


Laporan Aktivitasku Hari ini :

Nama Kegiatan : Market Day

Tempat : SDN Susukan 06 Pagi


Kegiatan Market Day dilaksanakan oleh siswa kelas 4 sebagai projek mata pelajaran IPAS, topik materi Mengenal Kegiatan Jual Beli. Kegiatan ini telah direncanakan sebelumnya dengan mengidentifikasi hal-hal perlengkapan dan pelaksanaan pasar, meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Refleksi.

PERENCANAAN :

Dalam perencanaan kelas dibagi kelompok kecil sebanyak 4 orang. Setiap kelompok merencanakan kegiatan pasar dengan memilih jenis produk, menentukan anggaran, cara membuat dan mengemas produk. Penekanan pada perencanaan pasar diharapkan siswa mampu mengidentifikasi kegiatan produksi. Oleh sebab itu dalam kelompok ada pembagian tugas setiap anggota, ada yang bertugas sebagai kasir, pramu niaga, dan logistik. Dalam memilih produk, rata-rata kelompok memelih produk makanan dan minuman.

Menyiapkan peralatan dan perlengkapan pasar juga bagian penting dalam perencanaan, agar pelaksanaan nanti tidak ada kendala. Dalam persiapan alat ini setiap kerlompok mengawali dengan membuat poster, brosur, dan pernak-pernik pelengkap meja stan. Mereka menghias dan memajang meja stan dengan hiasan berwarna-warna sesuai kreatifitas yang mereka ciptakan. Masing-masing kelompok juga diberikan kesempatan untuk melakukan promosi ke kelas-kelas. Mereka berlomba untuk mengajak dan menarik pembeli sebanyak-banyaknya.

Berikut beberapa brosur bentuk promosi yang mereka buat :



PELAKSANAAN :

Kegiatan Market Day berlangsung sangat meriah. Masing-masing kelompok sudah siap di stan penjualan. Sebelum kegiatan pasar dimulai mereka menggunakan kesempatan untuk mengambil gambar dokumentasi. Mereka dengan senyum manis, siap menunggu para pembeli yang datang berkunjung ke stannya. 

Tepat pukul 08.00 kegiatan pasar dimulai, kunjungan diawali oleh kepala sekolah dan dewan guru. Beberapa guru tampak memborong makanan yang mereka sukai. Ada sosis Solo, es cincau, es selendang mayang, es pisang ijo, dan produk makanan dan minuman yang lain. Suasana sangat ramai layaknya pasar yang sesunguhnya. Mereka terlihat sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing yang menggambarkan suasana kegiatan jaul beli.

Dalam waktu hanya 2 jam dagangan mereka sudah habis terjual. Mereka merasa senang dan puas karena jualannya laris manis. Suasana masih terlihat ramai oleh pengunjung yang baru datang, namun sayang mereka kehabisan produk yang mereka inginkan. Di akhir kegiatan kelompok merapikan stan masing-masing, dan menghitung hasil penjualan. Senyum dan tawa bahagia tampak pada wajah-wajah siswa pelaku pasar hari ini. "Hore...!, jualanku habis", teriaknya.

Foto Kegiatan Market Day :








EVALUASI DAN REFLEKSI :

Di akhir kegiatan peserta didik menceritakan pengalaman sebagai pelaku pasar. Mereka mengidentifikasi hambatan dan kesulitan yang ditemui. Mereka juga menghitung kalkulasi rugi laba dari hasil penjulan. Kesan terakhir dari kegiatan Market Day ini mereka memiliki jiwa wirausaha secara nyata.
Semoga jiwa wirausaha yang mereka miliki dapat dijadikan bekal di masa depan.
Sampai jumpa pada Market Day mendatang.


Jakarta, 22 Mei 2024
Antoro_Guru Blogger

Senin, 20 Mei 2024

WRITING BY HEARTH - KBMN Gel. 31 Pertemuan Ke-9

 


Resume Pertemuan Ke-9 KBMN Gel.31

Rabu, 20 Mei 2024


Topik Materi : WRITING BY HEARTH

Narasunber   : MUTMAINAH, M.Pd.

Moderator     : WIDYA AREMA


Tak terasa malam ini KBMN Gel.31 sudah memasuki pertemuan ke-9. Rasa penasaran untuk menyimak materi semakin memuncak jelang pukul 19.00.

Tiba waktunya Ibu Widya Arema sebagai moderator pertemuan kelas malam ini muncul mengucapkan salam dan sapa untuk semua peserta. Moderator menyampaikan sesi acara kelas malam hari ini yaitu :

1. Pembukaan

2. Pemaparan Materi

3. Tanya Jawab

4. Penutup

Mengawali pemaparan materi moderator membacakan sebuah puisi karya narasumber Bunda Emut yang berjudul : 

ANTARA KITA

Ketika air mata langit turun mencipta genang di pelataran rumah, aku kembali terkenang pada rindu yang lupa jalan pulang


Pada rindu yang mengembara tak tau arah


Pijaran lentera menyala memantulkan cahaya dalam remang, masih saja membayang seraut wajah pada ingatan yang tak ingin hilang


Sesukar ini kah lupa? Setiap kisahnya menjelma rententan kata

Mencipta rindu pada warna warni rasa

Mestinya tak sulit lupakan segalanya 

Jarak yang membentang, bersua yang tak kunjung, hingga tinggalah kenangan


Antara kita .... 

Terikat dawai persaudaraan

Tak lekang oleh waktu pun ujian


Lebak, April 2024

Emut


Moderator juga memperkenalkan bahwa narasumber kita kali ini aseli orang Lebak. Seorang yang memulai debut dan karirnya di KBMN sebagai penulis. Tak terhitung berapa banyak karya antologi yang menjadi garapan di bawah kuratornya. 

Kita sambut dengan meriah, inilah Bunda Emut.

Narasumber mengucap salam dan sapa, dilanjutkan dengan  memperkenalkan diri. Beliau adalah aseli Lebak, Banten. Bunda Emut juga alumni KBMN Gel.24 (Januari-Maret 2022)

Sebelum pemaparan materi narasumber mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Omjay, selaku Founder sekaligus Guru Blogger Indonesia. Karena dengan  belajar di kelas Beliaulah, ia bisa menelurkan buku solo maupun antologi. Juga ucapan terima yang tak terhingga kepada seluruh Team Solid dan narasumber di kelas menulis KBMN PGRI. Sungguh keikhlasan Beliau-Beliau dalam berbagi ilmu tanpa pamrih patut di apresiasi. Dari para Beliaulah yang telah menularkan virus  ngeblog dan virus cinta literasi. Hingga berhasil melahirkan puluhan penulis di setiap kelasnya.

Narasumber mempersembahkan puisi :

S E K E P I N G   R I N D U 


Sekeping rindu acap kutitipkan untukmu

Lewat serayu yang mendesau di tepi semu

Entah tersampaikan atau tertahan oleh daun-daun meringgas diterpa kemarau


Termangu aku di pelataran sunyi 

Desau angin mengetuk imaji

Kabarkan salamku yang tertawan daun

Rindu pun hanya sebatas impian 


Ku coba bertanya pada ranting 

Dimanakah titipan salam menggantung 

Tapi mereka diam tak bergeming

Mungkin salamku telah sirna terbang dikecup alunan kidung 

Bersama rinduku yang larung  dalam palung. 


Emut Lebak 

Cipanas, 20 Mei 2024


Selanjutnya narasumber mulai memaparkan materi inti yaitu Writing By Hearth


Tips menulis dengan hati :

1. Libatkan emosi. 

Emosi yang dimaksud disini adalah emosi yg positif ya.... 

Tulis apa saja yang kita rasakan, kita amati, dan kita dengarkan. Tulis semuanya apa adanya, tanpa perlu diedit terlebih dahulu. Jika kita menulis sambil mengedit tulisan kita tidak akan  jadi. 

Saat menulis libatkan emosi kita. Beri warna dan rasa pada tulisan kita. Saat kita menuliskan tentang kesedihan gambarkan kesedihan itu. Bagaimana rasanya sedih, tulis saja seperti kita sedang berbicara curhat pada  sahabat kita jika kita sedang sedih. 

Saat kita sedang marah sampaikan rasa amarah itu dalam kata kata. Sehingga seolah pembaca merasakan aura kemarahan kita.

Mengapa suasana dan emosi dirasa perlu untuk diolah lalu dituangkan ke dalam tulisan? Karena saat kita menulis dengan memainkan suasana dan emosi, maka tulisan yang dibuat pun akan memiliki rasa sehingga pembaca pun akan menikmati tulisan yang dibuat.

Namun jangan salah menempatkan emosi, apabila kita sedang dalam keadaan marah atau sedih jangan memaksa untuk menulis tulisan yang menyenangkan karena mood nya tidak sesuai dengan ide yang akan dituliskan.

Dalam menulis, jangan ragu untuk menuangkan semua ide yang kita miliki. Anggap saja sama seperti menulis diary namun dengan berbagai bentuk tulisan. Saat sudah terbiasa, menulis pun akan menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bahkan membuat candu kepada orang yang melakukannya.

2. Libatkan panca indera. 

Tiga sahabat itu meringkuk ketakutan. Di tengah samudra biru, mereka terombang-ambing diatas kapal yang sudah lubang sana sini. Tangan mereka terikat jaring dengan kuat, sementara mulut kelu dalam gigil kedinginan. 

Dari kejauhan... Sesosok makhluk yang besar semakin mendekati mereka. Makhluk itu sangat besar, tingginya melebihi pohon kelapa. Badannya sebesar gedung tingkat delapan. Surainya mencuat tinggi berwarna keperakan disinari matahari. Entah makhluk apa yang mereka lihat. Matanya yang merah menampakkan amarah. Makhluk itu menghantamkan ekornya dengan kuat. Byuuuurrrr, seketika air laut bergejolak setinggi 30 meter. Baju mereka basah kuyup, rasa dingin bukan masalah terbesar mereka. Tapi tatapan marah ikan itu semakin mendekati mereka. Satu ayunan sirip lagi, akan tiba dihadapan mereka. Ooh bagaimana nasib ketiga sahabat itu selanjutnya?

3. Tulis sesuatu yang kita sukai. 

Bapak ibu pasti pernah merasa jatuh cinta kan? Bagaimana kita menggambarkan orang yang kita sukai. Hemmm pasti paket lengkap untuk mendeskripsikannya. Mulai wajahnya  penampilannya, sikapnya. Bahkan senyumnya pun kita bisa melukiskannya dengan jelas. Kenapa bisa seperti itu? 

Kuncinya karena SUKA

Jangan menulis sesuatu yang tidak kita sukai. Ibaratnya jika Anda tidak menyukai minum kopi, jangan memaksa minum kopi. Pasti tidak akan menggambarksn kopi itu secara obyektif bukan? Intinya tulis yang kita sukai. Jangan menulis karena terpaksa. 

Ingat tulisan yang ditulis dengan terpaksa hanya akan berupa rangkaian huruf tanpa nyawa. Kosong, bisu dan tak membekas di hati pembaca.

Menulis adalah soal perasaan. Tidak cukup hanya pengetahuan, seorang penulis harus memiliki pemahaman. Pemahaman dimulai dari memahami diri sendiri baru memahami orang lain. 

Penulis yang punya rasa akan menjadi sensitif dan mampu menangkap banyak hal. Efek ke tulisan, tulisannya akan menjadi lebih dalam dan dapat dimaknai oleh pembaca karena menyentuh pembaca. Dengan melibatkan rasa, penulis akan merasakan pengalaman keterlibatan sesuatu yang menggelegak dari dalam dirinya dan hal itu kemudian akan ditangkap oleh pembacanya. Merasa nggak?

Menulis adalah seni. Seni adalah keindahan. Seni adalah kreativitas. Seni juga bisa berarti jalan. Dengan seni, penulis memiliki jalan yang otentik di dalam karya-karyanya yang sulit ditiru oleh orang lain. Jadi hal ini adalah sebuah ciri khas mendalam dari penulis.

4. Jangan Mengharap Pujian. 

Niatkan dalam hati yang pertama kata2 berikut ini. 

UNTUK APA KITA MENULIS? 

Jika kita menulis hanya karena pujian, orientasi kita bukan pada segi manfaat tulisan kita. Tapi semata mata karena ingin dipuji. Dan saat tulisan kita sepi dari pujian maka kita akan badmood bahkan malas untuk menulis.

5. Who dan do. 

Who artinya kenali siapa yang akan membaca tulisan kita. Jika kita ingin tulisan kita mengena pada remaja maka posisikan diri kita sebagai remaja. Mulai dari gaya bahasa, topik dan hal- hal yang lagi digandrungi remaja. Jadikan diri bpk/ibu sebagai pembaca. 

Do artinya pesan apa yang ingin kita sampaikan pada pembaca. Dengan harapan pembaca akan melakukan apa yang kita tulis dan kita harapkan sesuai tujuan tulisan kita.

6. READ AND READ. 

Seorang penulis hendaknya suka membaca. Ibarat kendaraan maka membaca adalah bahan bakar seorang penulis. Dengan membaca kita akan kaya akan ide, bahasa dan bahan menulis.

Dikutip dari Rencanamu.id (24/09/18), hasil dari penelitian Stephen D. Krashen dalam bukunya yang berjudul Writing: Research, Theory, and Application , bahwa ada hubungan antara kegiatan membaca dan menulis. Responden yang merupakan para penulis itu ternyata gemar membaca sejak kecil dan mengaku sudah terbiasa menulis sejak masih sekolah.

Jadi, semakin banyak seseorang membaca, wawasan dan pengatahuannya pun akan semakin luas, sehingga memiliki banyak referensi atau ide untuk menulis. Dengan kata lain, tiap kalimat yang dituliskan akan mengalir mudah, karena sudah mempunyai bekal informasi.

7. JUJUR

Mulutmu bisa berbohong tapi tulisanmu tidak

Kata orang apa yang tertulis tak mampu berbohong bahwa tulisan adalah isi hati penulis, saat matamu bisa berbohong maka tulisanmu tidak, artinya tulisan kita adalah gambaran dari kita.

8. Konsisten. 

Poin yang ke 8 ini sangat mudah dikatakan tapi susah dilakukan. Ibarat berjalan selalu ada karang yang menghadang. Angin badai menerpa, meruntuhkan kesadaran. Tapi yakinlah itu semua hanya kerikil tajam sandungan. Kan memperkokoh genggaman tangan dalam satu TUJUAN yakni menjadi penulis

Saat lelah mendera, pikiran buntu, atau writer block menyerang istirahatlah. Tapi setelah itu ayunkan kaki lebih tinggi.

Tulisan yang dibuat dengan hati akan sampai pada hati pula. Tulisan itu akan membius dan membekas di hati pembacanya

Saat tulisan kita memiliki soul, maka tulisan itu tidak akan membosankan. Melekat dalam ingatan.

1. Lebih menyentuh pembaca

Tulisan yang dihasilkan dari luapan emosi, akan lebih menggugah pembaca. Sebaiknya tulisan yang datar, akan terasa membosankan.

Saat menulis, Anda tidak hanya memproduksi kata-kata, namun Anda tengah memproduksi rasa. Maka hadirkan perasaan dan emosi positif saat menulis. Instal dalam diri Anda emosi positif sehingga membanjiri diri Anda selama proses menulis. Emosi positif ini akan membimbing untuk terus menerus mengeluarkan kata-kata. 

Coba rasakan tulisan Anda yang terbimbing oleh emosi positif, pasti sangat berbeda dengan apabila tulisan terbimbing oleh emosi negatif.

2. Ketika kita sedang menulis sebuah novel sepenuh jiwa, maka tulisan tersebut akan memiliki nyawa dan seolah-olah bisa dirasakan secara nyata oleh pembaca. 

Kita pasti pernah kan membaca sebuah buku yang membuat kita merasa masih larut dalam cerita meskipun sudah selesai membacanya? Bisa jadi penulis buku tersebut sangat menjiwai tulisannya.

3. Lebih mudah menyusun cerita. 

Tentu kita pernah merasakan Writer Block . Tak ada ide menulis. Jangankan menulis paragraf. Membuat kalimat saja kadang tak terangkai. Maka cobalah menulis dengan hati. 

Tulis semua yang ada disekeliling kita, rasakan dengan indera kita. Tulis saja, tanpa mengindahkan kaidah penulisan. Tulis seolah kita berbicara. 

Menulislah dengan berbagi rasa lewat abjad, dan menyentuh hati pembaca lewat tulisan.

Bandingkan dua tulisan ini 

Contoh menulis melibatkan hati dan tidak melibatkan hati

1. Hari ini hujan turun dengan lebat. Budi sang penjual koran duduk kedingian di trotoar dengan menahan rasa lapar. 

2. Awan mendung terlihat menghitam, suara tetesan hujan semakin menderas. Sesekali terdengar cahaya kilat dan suara petir memekakkan telinga. Si budi kecil penjual koran, menggigil dalam beku. Matanya perih menahan tetesan hujan. Mulutnya membiru, seakan membeku. tangan dan kakinya kelu dan lunglai menahan lapar seharian. Tuhan berikan rezeki untuk bisa kumakan hari ini pintanya syahdu memandang awan kelabu.

Contoh no 2 tentu lebih menyentuh dan mengena karena ditulis sepenuh hati, beda dengan nomor 1 yang terasa datar biasa saja.

Di akhir pemaparan Bunda Emut memberi pancingan para peserta untuk menulis minimal satu paragraf bedasarkan gambar :

Reaksi dari para peserta sungguh luar biasa, berikut diantaranya tulisan peserta :

Di siang hari yang terik, Amir tergeletak lelah di sebuah jembatan penyebrangan. Dengan muka yang lelah dia terlelap di pinggirng gelas plastik yang dia pakai untuk meminta sedikit rezeki dari. (Sim Chung Wei)

Tubuh dekil berbaur debu. Kurus kering menyatu lekat tulang dengan kulit. Tertidur lelap di serambi kota. Membayangkan sesuap nasi hangat berteman lauk pengisi perut yang lapar. Adakah tangan yang terulur untuk menyambung hidup. Ringankan perut lapar menggelora, redakan haus yang mencekik rasa sadar. 
Oh Tuan kasihani aku si sebatang kara (Widya Arema)

Seorang anak yang seharusnya gembira bermain bersama rekan-rekan seusianya, karena pada usia seperti ini adalah masa bermain. Namun keadaan membawanya untuk melakukan hal yang tidak boleh dilakukan, karena sudah dua hari perutnya tidak kemasukan nasi. Dengan sebuah gelas kosong dia mengetuk hati orang lewat agar peduli dan empati terhadapnya. (Asep Saeful Adha)

Seorang anak yang malang sungguh tergeletak tak mampu bergerak ataupun duduk. Anak itu mengundang para pejalan kaki untuk mengulurkan sedikit recehan sebagai tanda iba.(Antoro)


Sesi selanjutnya adalah Tanya Jawab :

P1 : Nama  : Antoro
Asal : Jakarta Timur
T : Kalau sudah menulis kadang lupa waktu, apakah hal ini bisa disebut kecanduan? Bagaimana cara            mengelola waktu menulis agar tidak tuntas satu masalah selesai, karena jika terjedah kadang                  kehilangan ide dan akhirnya buntu.
J : Wah keren dong pak, bisa nulis selama itu dan bisa lupa segalanya, menulis udah candu bagi bapak. 
     Istirahat dulu sbentar pak jangn terlalu ngoyo, bisa dengerin musik dulu, atau olahraga  begitu ada         ide lagi tulis lagi, sebb kalo enggk segera ditulis, si ide bisa menghilang kembali, membaca buku           sebagai salah satu cara untuk kembali menyegarkan dan membangkitkan ide2 baru
     Manajemen waktu, buatkan catatan kecil saat menemukan ide dimana saja, ini juga bisa dilakukan.

P2 : Nama : Fannie Radjib
Asal : Tangerang
T : 1. Selain sepenuh jiwa adakah cara lain yang bisa dilakukan agar tulisan kita bisa bernyawa dan                  hidup, sehingga pembaca merasa larut dalam cerita  yang sudah  kita hasilkan tersebut

     2. Saya sering mengalami WB, adakah cara yang ampuh agar WB itu segera lenyap
J : Yang pertama tulis dengan melibatkan semua panca indra, amati sekitar kita kemudian tuang dalam        tulisan. Kasih sedikit sentuhan imajinasi, agar pembaca bisa ikut larut membaca tulisan kita. 

     Yang kedua cara mengatasi writer blocks. 
      Rehat dahulu, lakukan hobi dan kesukaan kita. Bisa juga dengan jalan-jalan sejenak, istilah kita
      sekarang healing. Shoping apapun itu asal pikiran kita kembali fresh
P3 : Nama : Kang YS
T : Saya merasakan tulisan yang dari hati itu akan menyentuh hati juga. Masalah nya Bun. kadang saya        kurang puitis.soalnya jarang baca novel. Gimana menurut ibu..

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 Narasumber mengakiri sesi pemapran dan tanya jawab dengan memberikan motivasi berupa kata-kata bijak dalam flyer :
Mari bergandengan tangan untuk menyemarakkan literasi di negeri tercinta. Bersama kita pasti bisa menebar warna indah dalam goresan karya. 

Demikian akhir dari pertemuan Ke-9 KBMN Gel.31 malam ini.
Kesan yang mendalam bagi saya sebagai peserta, ingin rasanya menulis dan terus menulis hal apa saja.
Semoga materi malam ini dapat saya jadikan motivasi agar dapat menjadi pegiat literasi bagi anak negeri.



Jakarta, 20 Mei 2024
ANTORO, S.Pd._Peserta KBMN PGRI Gel.31

TEKNIK PROMOSI BUKU, KBMN PGRI Gel. 31-Pertemuan Ke-30

  Resume Pertemuan Ke-30 KBMN PGRI Gel. 31 Rabu, 7 Agustus 2024 Topik Materi : TEKNIK PROMOSI BUKU Narasumber   : Akbar Zainuddin, M.M., MNE...